kursor

LOL - Rage Face Comics
Free Clock

Minggu, 31 Maret 2013

Fenomena Transit Venus !!


Amalia Septiana 1051267 1pa05
Pertama Kalinya, Transit Venus 2012 Diabadikan dari Luar Angkasa


Transit Venus melintasi matahari terjadi ketika Venus melintas di antara Matahari dan bumi (atau planet lain), membuatnya terlihat di atas keeping surya. Dalam sebuah transit, Venus dapat terlihat dari Bumi sebagai titik hitam yang bergerak melintasi permukaan Matahari. Transit ini mirip dengan peristiwa gerhana matahari oleh bulan. Walaupun diameter asli Venus tiga kali lebih besar dari Moon, diameter angular Venus tampak lebih kecil, dan tampak melintas dengan kecepatan yang lebih pelan, dikarenakan Venus memiliki jarak yang lebih jauh dari Bumi. Durasi transit seperti ini umumnya diukur dalam jam (transit tahun 2012 berlangsung selama 6 jam 40 menit). 

            Pertama kalinya, peristiwa alam singgahnya Planet Venus di wajah Matahari atau transit Venus pada 6 Juni 2012 akan diabadikan dari luar angkasa. Kru dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menjadi pihak yang beruntung melakukan tugas ini.
Don Pettit, salah satu astronot veteran ISS sejak tahun 2002, sengaja mempersiapkan diri dari awal penugasan. "Ini sudah saya rencanakan sejak lama. Saya tahu Transit Venus akan berlangsung saat giliran saya. Jadi saya sengaja membawa filter matahari ketika ekspedisi berangkat ke ISS di Desember 2011," kata Pettit, Selasa (5/6).
Transit Venus terjadi ketika Venus lewat tepat di antara Bumi dan Matahari. Karena Matahari sangatlah terang, maka Venus hanya akan terlihat seperti titik hitam kecil di bagian sudut atasnya. Siklus fenomena ini terjadi setiap 121,5 tahun, 8 tahun, 105,5 tahun, 8 tahun, 121,5 tahun, dan seterusnya berulang.
Fenomena ini terakhir kali terjadi pada 2004 lalu. Dengan demikian, 6 Juni nanti - sesuai deret hitung delapan tahun tepat jatuh pada tahun 2012. Fenomena berikutnya baru akan terjadi lagi pada tahun 2117.

Saat fenomena ini terjadi di tahun 2004, kru ISS tidak membawa peralatan memadai dan aman untuk pengamatan secara langsung. Untuk transit tahun ini, Pettit akan mengabadikannya lewat kubah di ISS. Untuk bisa mendapatkan gambar tajam dan jelas, Pettit bahkan sengaja memindahkan lapisan anti gores di kubah tersebut.
Khusus untuk Indonesia terutama Indonesia Timur, persinggahan ini bisa dinikmati sejak Matahari terbit. Sedangkan di Indonesia Barat, menurut situs resmi Bosscha Observatory, akan dimulai sejak pukul 05:09:38 WIB. Kontak kedua pada 05:27:34 WIB hingga mencapai puncaknya pada pukul 08:29:36 WIB. Setelah itu akan terjadi kontak ketiga pada 11:31:39 WIB dan berakhir pada 11:49:35 WIB.
Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) juga akan melakukan pengamatan bersama di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dimulai pukul 07.00 - 11.00, pengamatan ini dibuka untuk umum.

Mengapa transit Venus langka?
Ada beberapa alasan mengapa Transit Venus yang akan terjadipada 6 Juni 2012 menjadi sangat langka dan sayang untuk dilewatkan.
Alasan pertama, frekuensi terjadinya transit sangat jarang. Dalam satu abad hanya terjadi dua kali transit Venus. Masing-masing dengan jangka waktu 8 tahun, namun peristiwa berikutnya harus menunggu lebih dari seabad, 121 tahun atau 105,5 tahun tergantung periodenya.
Transit Venus terakhir kali terjadi tahun 2004 dan berikutnya akan terjadi 6 Juni 2012. Setelah itu, baru tahun 2117 transit Venus akan kembali terjadi. Transit Venus terakhir kali terjadi tahun 2004 dan berikutnya akan terjadi 6 Juni 2012. Setelah itu, baru tahun 2117 transit Venus akan kembali terjadi.
Alasan kedua, transit hanya terjadi untuk dua planet inferior atau planet dalam yakni Merkurius dan Venus. Hal ini karena kedua planet itulah yang mungkin melintas di antara Bumi dan Matahari. Sementara planet lainnya tidak mungkin terjadi transit dengan Matahari.
Alasan ketiga, pada peristiwa transit Venus tanggal 6 Juni 2012, tidak seluruh daerah yang bisa mengamatinya. Beruntung, seluruh wilayah Indonesia masuk dalam wilayah pengamatan.
Wilayah Indonesia Timur dapat mengamati peristiwa tersebut dari awal hingga akhir yang berlangsung sekitar 6 jam. Sementara wilayah Indonesia barat dapat mengamati lebih dari 5 jam.

GLOBAL WARMING


Amalia Septiana 1051267 1pa05

Global Warming

Global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer laut dan daratan bumi. suhu rata-rata bumi dalam seratus tahun akhir ini meningkat 0.74-180C IPCC mengatakan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahaj abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas-gas rumahkaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Kenaikan suhu global ini diperkirakan meningkat 1,1 hingga 6,40C antara tahun 1990-2100. Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebakan perubahan-perubahan yang lain, seperti meningkatnya permukaan air laut dan intensitas cuaca yang ekstrem.
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan public di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang hrus dilakukan untuk megurangi pemanasan global.
Selama setengah abad sekarang ini, gas rumah kaca CO2, methan, nitrat oksida dan CFC dilepaskan ke atmosfir bumi dalam jumlah yang sangat besar dan dengan konsekuensi yang sangat besar, jika ini terjadi, maka konsentrasi gas rumah kaca akan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi selama jutaan tahun terakhir ini. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya temperature rata-rata global sebesar 2,5 derajat celcius, dengan peningkatan 4 derajat celcius di daratan. Angka tersebut sepertinya kecil dan tidak berarti, tetapi ketika temperature permukaan bumi meningkat 4 derajat C, peningkatan ini sebenarnya cukup untuk mengakhiri zaman Es.

Sifat perubahan iklim tentu tidak mengenal batas negara. Begitu pula distribusi dan dampaknya, bahkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dan ketidak adilan antar Negara. Negara-negara industri adalah penyumbang terbesar gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, sedangkan Negara yang sedang berkembang yang sedikit konstribusinya dalam fenomena pemanasan global ini justru terkena dampak yang nyata.
Efek rumah kaca
“Efek rumah kaca” adalah pemanasan yang terjadi ketika gas-gas tertentu di panas perangkap bumi atmosfer. Gas-gas ini membiarkan cahaya tapi tetap panas dari melarikan diri, seperti dinding kaca rumah kaca.
Pertama, sinar matahari bersinar ke permukaan bumi, di mana ia diserap dan kemudian memancar kembali ke atmosfer sebagai panas. Di atmosfer, “rumah kaca” gas perangkap sebagian panas ini, dan sisanya lolos ke ruang angkasa. Gas rumah kaca lebih banyak di atmosfer, semakin banyak panas terjebak.
Tingkat gas rumah kaca sudah naik dan turun selama sejarah bumi, tetapi mereka telah cukup konstan selama beberapa ribu tahun. Suhu rata-rata global telah tinggal cukup konstan selama waktu itu juga, sampai saat ini. Melalui pembakaran bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca lainnya, manusia adalah meningkatkan efek rumah kaca dan pemanasan bumi.

Mengapa ini menjadi perhatian?
Peningkatan pesat dalam gas rumah kaca merupakan masalah karena perubahan iklim yang lebih cepat dari beberapa makhluk hidup mungkin dapat beradaptasi. Iklim yang baru dan lebih sulit diprediksi menimbulkan tantangan unik untuk semua kehidupan.
Secara historis, iklim bumi telah bergeser secara rutin bolak-balik antara suhu seperti yang kita lihat hari ini dan suhu dingin cukup bahwa lembaran besar es menutupi sebagian besar Amerika Utara dan Eropa. Perbedaan antara hari suhu global rata-rata dan selama zaman es hanya sekitar 5 derajat Celcius (9 derajat Fahrenheit), dan ini terjadi secara perlahan, lebih dari ratusan ribu tahun.


Beberapa dampak dari meningkatnya suhu sudah terjadi.
  1. Es mencair di seluruh dunia, terutama di kutub bumi. Ini termasuk gletser gunung, lembaran es meliputi Antartika Barat dan Greenland, dan es laut Kutub Utara.
  2. Peneliti Bill Fraser telah melacak penurunan penguin Adelie di Antartika, di mana jumlah mereka telah jatuh dari 32.000 pasang pemuliaan untuk 11.000 dalam 30 tahun.
  3. Kenaikan permukaan laut menjadi lebih cepat selama abad terakhir.
  4. Beberapa kupu-kupu, rubah, dan tanaman alpine telah bergerak lebih jauh ke utara atau lebih tinggi, daerah dingin.
  5. Presipitasi (hujan dan salju) telah meningkat di seluruh dunia, rata-rata.
  6. Cemara kumbang kulit kayu telah meledak di berkat Alaska sampai 20 tahun musim panas yang hangat. Serangga telah dikunyah 4 juta hektar pohon cemara.
  7. Efek lainnya bisa terjadi pada akhir abad ini, jika pemanasan berlanjut.
  8. Permukaan air laut diperkirakan akan meningkat antara 7 dan 23 inci (18 cm dan 59) pada akhir abad ini, dan terus mencair di kutub bisa menambahkan antara 4 dan 8 inci (10 sampai 20 cm).
  9. Angin topan dan badai lain yang cenderung untuk menjadi lebih kuat.
  10. Spesies yang bergantung pada satu sama lain dapat menjadi tidak sinkron. Misalnya, tanaman bisa mekar lebih awal dari serangga penyerbuk mereka menjadi aktif.
  11. Banjir dan kekeringan akan menjadi lebih umum. Curah hujan di Ethiopia, di mana kekeringan sudah umum, bisa turun sebesar 10 persen selama 50 tahun ke depan.
  12. Air kurang segar akan tersedia. Jika es Quelccaya topi di Peru terus mencair pada tingkat saat ini, itu akan hilang pada tahun 2100, meninggalkan ribuan orang yang bergantung padanya untuk minum air dan listrik tanpa sumber baik.
  13. Beberapa penyakit akan menyebar, seperti malaria yang dibawa oleh nyamuk.
  14. Ekosistem akan berubah-beberapa spesies akan bergerak lebih jauh ke utara atau menjadi lebih sukses, orang lain tidak akan  isa bergerak dan bisa punah. Wildlife penelitian ilmuwan Martyn Obbard telah menemukan bahwa sejak pertengahan 1980-an, dengan sedikit es yang hidup dan ikan untuk makanan, beruang kutub telah mendapatkan jauh lebih kurus. Beruang kutub biologi Ian Stirling telah menemukan pola yang sama di Hudson Bay. Dia takut bahwa jika es laut menghilang, beruang kutub akan juga.

GLOBAL WARMING


Amalia Septiana 1051267 1pa05
Global Warming
Global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer laut dan daratan bumi. suhu rata-rata bumi dalam seratus tahun akhir ini meningkat 0.74-180C IPCC mengatakan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahaj abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas-gas rumahkaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Kenaikan suhu global ini diperkirakan meningkat 1,1 hingga 6,40C antara tahun 1990-2100. Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebakan perubahan-perubahan yang lain, seperti meningkatnya permukaan air laut dan intensitas cuaca yang ekstrem.
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan public di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang hrus dilakukan untuk megurangi pemanasan global.
Selama setengah abad sekarang ini, gas rumah kaca CO2, methan, nitrat oksida dan CFC dilepaskan ke atmosfir bumi dalam jumlah yang sangat besar dan dengan konsekuensi yang sangat besar, jika ini terjadi, maka konsentrasi gas rumah kaca akan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi selama jutaan tahun terakhir ini. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya temperature rata-rata global sebesar 2,5 derajat celcius, dengan peningkatan 4 derajat celcius di daratan. Angka tersebut sepertinya kecil dan tidak berarti, tetapi ketika temperature permukaan bumi meningkat 4 derajat C, peningkatan ini sebenarnya cukup untuk mengakhiri zaman Es.

Sifat perubahan iklim tentu tidak mengenal batas negara. Begitu pula distribusi dan dampaknya, bahkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dan ketidak adilan antar Negara. Negara-negara industri adalah penyumbang terbesar gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, sedangkan Negara yang sedang berkembang yang sedikit konstribusinya dalam fenomena pemanasan global ini justru terkena dampak yang nyata.

Jumat, 29 Maret 2013

cerita rakyat Kuningan Jawa Barat


Amalia Septiana 10512687 1pa05
Sejarah Adipati Kuningan
Menyusuri sejarah Kabupaten Kuningan, terutama membedah tokoh “Sang Adipati Kuningan” yang pernah menjadi pemimpin pemerintahan di Kuningan pada masa penyebaran Islam di Cirebon (Jawa Barat) dan bahwa nama Sang Adipati Kuningan yang sebenarnya adalah Suranggajaya. Ia adalah putra Ki Gedeng Luragung (seorang kepala daerah di Luragung) bernama Jayaraksa. Jayaraksa juga punya saudara laki-laki yang memimpin daerah Winduherang bernama Bratawiyana atau Bratawijaya yang dijuluki juga Ki Gedeng Kamuning atau Arya Kamuning.
Saat Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam,di Luragung, beliau disusul kedatangannya ke Luragung oleh istrinya bernama putri Ong Tien asal Campa yang juga bernama Nyai Rara Sumanding. Saat itu sang istri sedang mengandung tua, dan di Luragung pulalah akhirnya Nyai Rara Sumanding melahirkan anak. Namun sayang putra yang baru dilahirkannya itu meninggal dunia. Untuk mengobati hati beliau yang sedang berduka itu, kemudian Sunan Gunung Jati meminta kepada Ki Gedeng Luragung untuk memungut putranya yang kebetulan masih bayi untuk diangkat anak oleh Sunan Gunung Jati. Anak tersebut namanya Suranggajaya.
Dalam cerita rakyat Kuningan versi lainnya yang mengandung mitos menyebutkan bahwa yang dilahirkan oleh Nyai Rara Sumanding bukanlah anak, tetapi sebuah bokor yang terbuat dari logam Kuningan. Bokor Kuningan inilah yang nantinya menjadi logo maskot Kota Kuningan, selain Kuda Kuningan. Juga ada yang menyebutkan bokor kuningan itu sebagai barang “panukeur” atawa “tutukeuranna” antara bayi dari Ki Gedeng Luragung yang ditukar dengan bokor kuningan dari Nyai Rara Sumanding. Cerita-cerita mitos ini memang banyak mewarnai dalam sejarah Kuningan.
Setelah ke Luragung perjalanan Sunan Gunung Jati diteruskan ke Winduherang yang dulu diduga sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Kuningan/Kajene untuk menemui saudaranya Jayaraksa yaitu Bratawiyana yang telah lebih dulu masuk Islam. Sementara itu pemegang tampuk pemerintahan di Kerajaan Kuningan saat itu sedang diperintah oleh Nyai Ratu Selawati (keturunan Prabu Langlangbuana). Ratu Selawati yang tadinya penganut Hindu menjadi penganut Islam setelah menikah dengan Syekh Maulana Arifin (putra dari Syekh Maulana Akbar). Syekh Maulana Akbar adalah seorang ulama yang diduga asal Persia yang berhasil sampai ke Kuningan dan menyebarkan Islam di sana. Kedatangannya ke Kuningan waktu itu kiranya terlebih dahulu atas seijin Sunan Gunung Jati penguasa Kerajaan Islam Cirebon yang mulai tumbuh dan giat menyebarkan Islam. Kedatangannya Syekh Maulana Akbar menyebarkan Islam ke Kuningan berarti lebih dulu daripada Sunan Gunung Jati. Dapat dikatakan Syekh Maulana Akbar sebagai perintis penyebaran Islam ke Kuningan, sementara Sunan Gunung Jati lebih menyempurnakan lagi. Kurun waktu kedatangan Syekh Maulana Akbar menyebarkan Islam di Kuningan diperkirakan mulai terjadi tahun 1450.
Ketika Sunan Gunung Jati sampai di Winduherang, beliau menitipkan putra angkatnya Suranggajaya untuk diasuh oleh Bratawiyana (Arya Kamuning). Selain itu Sunan Gunung Jati berpesan bahwa anak tersebut setelah dewasa kelak akan diangkat menjadi penguasa daerah Kuningan. Dalam masa pengasuhan Arya Kamuning ini bahkan anak yang dititipkan itu diberi nama panggilan Raden Kamuning, kiranya untuk lebih mendekatkan hubungan psikologis (batin) antara ayah asuh dengan putra asuhnya.
Dalam sumber berita Cirebon (CPCN/Carita Purwaka Caruban Nagari) dan buku karya P.S. Sulendraningrat bahkan disebutkan lagi bahwa bersamaan dengan mengasuh putra angkat Sunan Gunung Jati, sebenarnya Bratawiyana (Arya Kamuning) juga punya anak yang sedang sama-sama dibesarkan seusia dengan Suranggajaya yaitu Ewangga. Tetapi di sumber lain menyebutkan bahwa tokoh Dipati Ewangga adalah seorang bangsawan yang asalnya dari Parahyangan Cianjur yang pada awalnya ingin berguru/belajar agama Islam kepada Sunan Gunung Jati, lalu oleh Sunan Gunung Jati diperintahkan untuk pergi ke Kuningan saja membantu putra angkatnya (yaitu Suranggajaya) dalam mengelola pemerintahan di Kuningan. Mana yang benar, yang jelas keberadaan tokoh Dipati Ewangga kiprahnya banyak diceriterakan sebagai tokoh “panglima” tentara Kuningan yang pernah ikut membantu Cirebon dan mataram ketika menyerang Belanda di Batavia (sehingga ada nama perkampungan Kuningan di Jakarta.
Setelah dewasa, menginjak usia 17 tahun, akhirnya janji Sunan Gunung Jati mengangkat putranya menjadi penguasa di Kuningan pun dilakukan. Suranggajaya kemudian dilantik menjadi pemimpin Kuningan dengan julukan populernya Sang Adipati Kuningan. Titimangsanya konon bertepatan dengan tanggal 1 September 78, yang diperingati sebagai hari lahirnya kota Kuningan.
Namun bila dilihat secara politis, sebenarnya sejak saat itu sebenarnya Kerajaan Kuningan telah jatuh, tidak lagi sebagai kerajaan yang berdaulat penuh atau merdeka, tetapi terikat menjadi daerah bawahan Kerajaan Cirebon.
Berarti kalau kita lihat eksistensi perjalanan Kerajaan Kuningan sejak zaman Hindu dari awal kelahirannya, bernama Kerajaan Kuningan (raja: Sang Pandawa) - Kerajaan Saunggalah (raja: Demunawan/Rahangtang Kuku/Seuweukarma) merupakan kerajaan berdaulat penuh. Kemudian dibawahkan oleh Kerajaan Galuh (raja: Rhy Banga), lalu muncul lagi dijadikan pusat pemerintahan oleh putra Rakeyan Darmasiksa, yaitu Prabu Ragasuci/Sang Lumahing Taman. Selanjutnya di bawah penguasaan Sunda Padjajaran oleh Prabu Siliwangi. Lalu muncul Kerajaan Kuningan dengan sebutan Kajene zaman Prabu Langlangbuana/Langlangbumi dan diturunkan kepada Ratu Selawati (kerajaan kecil di bawah pengaruh Kerajaan Sunda Pajajaran), dan akhirnya ketika diperintah Sang Adipati Kuningan, pemerintahan kerajaan jatuh di bawah pengaruh Kerajaan Cirebon.

Featured Games

Amalia Septiana © 2014 - Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com