GLOBAL BRAIN & PERAN INTERNET
I.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini semakin
mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi
hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone
juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya,
baik efek positif maupun efek negatif.Perkembangan internet yang sangat
pesat membuat peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya
berbagai model atau kondisi consciousness dan dapat pula mendorong terbentuknya
collective unconsciousness.
II.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Global Brain dan Peran Internet
1.CONSCIOUSNESSEGO
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
Kesadaran (consciousness) memiliki lima komponen yaitu:
1.KondisiKesadaran(StateofConsciousness)
2.IsiKesadaran(ContentofConsciousness)
3.Kesadara(Awareness)
4.EnergiPsikis(PsychicEnergy)
5Struktur(Structure)
Untuk memahami kondisi kesadaran maka kita membedakan kesadaran menjadi dua kelompok yaitu yang disebut dengan b-SoC atau baseline sate of consciousness dan d-SoC atau discrete state of consciousness. D-SoC juga disebut dengan ASC atau Altered State of Consciousness. B-SoC adalah kondisi kesadaran yang umumnya kita alami dalam kondisi sadar normal. Sedangkan d-SoC adalah kondisi kesadaran selain b-SoC.
Yang dimaksud dengan kondisi kesadaran dalam konteks hipnosis adalah kondisi kesadaran (d-SoC / ASC) seperti yang telah saya jelaskan di atas. Mulai dari level hypnoidal hingga ke Ultimate Depth, dan dari Higher Consiousness hingga Ultimate Height.
Suatu kondisi ASC distabilkan oleh empat proses yang mempertahankan kesadaran seseorang tetap berada dalam kondisi ini. Sedangkan untuk menentukan apakah suatu kondisi kesadaran adalah ASC atau bukan digunakan sepuluh kriteria. Dalam artikel ini saya sengaja tidak mengulas mengenai proses stabilisasi ASC dan kriterianya karena dibutuhkan artikel tersendiri untuk membahas hal ini.
Isi kesadaran atau content of consciousness adalah muatan yang keluar dari pikiran bawah sadar dan atau nirsadar, naik ke permukaan dan masuk ke wilayah pikiran sadar sehingga dikenali dan diketahui. Setiap kondisi kesadaran merupakan “jalur” bagi pikiran bawah sadar dan atau nirsadar untuk mengeluarkan muatannya sesuai dengan kondisi psikis, kebutuhan, kesiapan, dan ijin dari sistem ego.
1.KondisiKesadaran(StateofConsciousness)
2.IsiKesadaran(ContentofConsciousness)
3.Kesadara(Awareness)
4.EnergiPsikis(PsychicEnergy)
5Struktur(Structure)
Untuk memahami kondisi kesadaran maka kita membedakan kesadaran menjadi dua kelompok yaitu yang disebut dengan b-SoC atau baseline sate of consciousness dan d-SoC atau discrete state of consciousness. D-SoC juga disebut dengan ASC atau Altered State of Consciousness. B-SoC adalah kondisi kesadaran yang umumnya kita alami dalam kondisi sadar normal. Sedangkan d-SoC adalah kondisi kesadaran selain b-SoC.
Yang dimaksud dengan kondisi kesadaran dalam konteks hipnosis adalah kondisi kesadaran (d-SoC / ASC) seperti yang telah saya jelaskan di atas. Mulai dari level hypnoidal hingga ke Ultimate Depth, dan dari Higher Consiousness hingga Ultimate Height.
Suatu kondisi ASC distabilkan oleh empat proses yang mempertahankan kesadaran seseorang tetap berada dalam kondisi ini. Sedangkan untuk menentukan apakah suatu kondisi kesadaran adalah ASC atau bukan digunakan sepuluh kriteria. Dalam artikel ini saya sengaja tidak mengulas mengenai proses stabilisasi ASC dan kriterianya karena dibutuhkan artikel tersendiri untuk membahas hal ini.
Isi kesadaran atau content of consciousness adalah muatan yang keluar dari pikiran bawah sadar dan atau nirsadar, naik ke permukaan dan masuk ke wilayah pikiran sadar sehingga dikenali dan diketahui. Setiap kondisi kesadaran merupakan “jalur” bagi pikiran bawah sadar dan atau nirsadar untuk mengeluarkan muatannya sesuai dengan kondisi psikis, kebutuhan, kesiapan, dan ijin dari sistem ego.
2.
COLLECTIVE UNCONCIOUS
Merupakan gudang bekas
ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya
meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga
leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective
unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang
merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari
generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang
berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi terentu
secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa
generasi berikutnya. Beberapa archetype yang dominan seakan
terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu
sistem sendiri. Empat archetype yang penting dalam membentuk
kepribadian seseorang adalah :
1. Persona yang
merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan
kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan archetypal sendiri.
2. Anima
& Animus merupakan elemen kepribadian yang secara
psikologis berpengaruh terhadap sifat bisexual manusia. Anima adalah archetypesifat
kewanitaan / feminine pada laki-laki, sedangkan Animus adalaharchetype sifat
kelelakian / maskulin pada perempuan.
3. Shadow adalah archetype yang
terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya
dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah kebentuk yang lebih tinggi.
4. Self,
yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara
psikologis didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua
elemen kepribadian terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing
manusia kearah self-actualization, merupakan tujuan hidup yang
terus-menerus diperjuangkan manusia tetapi jarang tercapai.
III.
KESIMPULAN
Internet mempunyai peran yang besar sebagai mediator dalam
terbentuknya berbagai model consciousness & mendorong terbentuknya
collective unconsciousness, hal ini disebabkan oleh kemudahan yang diberikan
internet kepada setiap individu untuk mengakses berbagai macam informasi dari
seluruh dunia sehingga memungkinkan untuk lahirnya berbagai model consciousness
karena literatur menganai model consciousness dapat ditemukan dengan mudah.
Dengan munculnya berbagai model consciousness karena literatur yang mudah
didapat tentu saja akan menggiring pengguna internet secara tidak sadar
mengorganisir berbagai macam pengalaman yang didapatnya melalui internet, atau
kita sebut sebagai collective unconsciousness.
IV.
REFERENSI
Demetrovic, Zsolt, et.al. 2008. The
Three-factor Model On Internet Addiction: The Development of the Problematic Internet Use
Questionnaire.
0 komentar:
Posting Komentar