PSIKOLOGI DAN INTERNET LINGKUP
TRANSPERSONAL(DAMPAK INTERNET)
I.
PENDAHULUAN
Saat
ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya,
perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat
yang tradisional menjadi masyarakat moderen, kemudian secara otomatis
perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi.
Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek
Teknologi Informasi, contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada
masyarakat yang masih tradisional dahulu dalam pencapaian informasi dari jarak
jauh memerlukan waktu yang begitu lamanya, karena saat itu masih menggunakan
cara pengiriman pesan masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian berkembang
menjadi faksimile kemudian telepon dan sekarang pada
tingkat yang lebih moderen telah muncul telepon genggam dalam beragam jenis dan
fitur-fitur canggih yang mendominasinya.
II.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Dampak Sosial Dari Interaksi Manusia dan
Internet
Mengenai
dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal
tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat
jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit
jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika
internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak
sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah
karena keasikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian
dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat
terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat
online dengan offline. Motivasi dibalik itu tentu berbeda antara
satu orang dengan yang lain. Permasalahan akan rumit jika alasannya adalah
karena individu tersebut tidak puas/suka terhadap dirinya sendiri (mungkin
karena rasa minder, malu, atau merasa tidak pantas), lantas menciptakan dan
menampilkan kepribadian yang lain sekali dari dirinya yang asli. Seringkali ia
lebih suka pada kepribadian hasil rekayasa yang baru karena tampak ideal
baginya. Padahal, menurut para Psikolog, hal ini tidak benar dan tidak sehat.
Mengapa demikian?
Michelle
Weil,
seorang Psikolog dan pengarang buku terkenal, memberikan contoh konkrit tentang
seorang gadis yang dijauhi oleh teman-temannya lalu kemudian menghabiskan waktu
untuk mojok berchatting ria dengan menampilkan karakter yang sangat
kontradiktif dengan karakter aslinya. Akibatnya, lama kelamaan ia semakin jauh
dengan kenyataaan sosial yang ada, bahkan tidak bisa menerima diri apa adanya.
Menurut pakar psikoanalisa terkenal seperti Erich Fromm, kondisi
demikian dinamakan neurosis. Kondisi neurosis yang berkepanjangan
akan mengakibatkan gangguan jiwa yang serius. Michelle lebih lanjut
menambahkan, bahaya latennya adalah terbentuknya kepribadian online yang
berbeda dengan yang asli.
1. Dampak pada perkembangan fisik
Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi dari perangkat internet. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik.
2. Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial.
Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak adekuat
Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi dari perangkat internet. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik.
2. Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial.
Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak adekuat
Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
3. Dampak pada perkembangan inteligensi
Bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) , dan "rasa kebingungan dalam identitas." Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal.
4. Dampak pada perkembangan moral
Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia. Secara umum efek internet terhadap perkembangan moral diulas oleh Susan Willard dari University of Oregon melalui 4 faktor utama yang muncul dalam interaksi remaja dengan internet
Bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) , dan "rasa kebingungan dalam identitas." Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal.
4. Dampak pada perkembangan moral
Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia. Secara umum efek internet terhadap perkembangan moral diulas oleh Susan Willard dari University of Oregon melalui 4 faktor utama yang muncul dalam interaksi remaja dengan internet
III.
KESIMPULAN
net
bagi manusia ada yang positif dan negative ,dan hanya bisa dirasakan oleh simanusia
itu sendiri.Dampak inteManfaat internet sudah dirasakan oleh sebagian besar
orang baik dalam proses belajar mengajar, hiburan, sumber informasi, media
masyarakat, dan bahkan di dalam dunia bisnis. Internet akan bermanfaat jika
mampu meningkatkan kehidupan seseorang dan sebaliknya menjadi penyakit jika
membuat kacau kehidupan orang tersebut.
IV.
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar